Kumpulan Mata Uang dari Tahun 1946
Mata uang adalah alat pembayaran transaksi ekonomi yang digunakan di suatu negara. Untuk Indonesia, mata uang adalah Rupiah. Dahulu kala, manusia primitif belum menggunakan uang, ataupun alat pertukaran. Ini dikarenakan oleh pada waktu itu manusia dapat memenuhi semua keinginannya dari lam sekitarnya. Ketika sumber daya alam yang mereka gunakan habis, mereka berpindah dan mulai menggunakan sumber daya alam yang ada di sekitarnya lagi. Barulah ketika munculnya peradaban kuno manusia mulai menukar barang miliknya dengan barang milik orang lain, yang disebut barter. Kemudian setelah zaman lebih maju, manusia mulai menggunakan alat penukar, walaupun belum berupa uang. Alat ini disebut uang barang. Barulah setelah manusia menguasai penggunaan tulisan dan huruf, dikenallah uang atau disebut uang kepercayaan (uang fiduciair).
Apa yang di suguhkan oleh IWAN DAHNIAL tentang mata uang ini sangat memiliki nilai sejarah dan nilai seni yang tinggi. Pokoknya untuk blog nya IWAN DAHNIAL Top abis.
Mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka adalah Oeang Republik Indonesia atau ORI. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka.
Resmi beredar pada 30 Oktober 1946, ORI tampil dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks undang undang ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu A.A. Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javache Bank tidak berlaku lagi. ORI pertama dicetak oleh Percetakan Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus.
Presiden Soekarno menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang kertas ORI dan uang kertas Seri ORI II yang terbit di Jogjakarata pada 1 Januari 1947, Seri ORI III di Jogjakarta pada 26 Juli 1947, Seri ORI Baru di Jogjakarta pada 17 Agustus 1949, dan Seri 17 Agustus 1949, dan Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) di Jakarta pada 1 Januari 1950.
Meski masa peredaran ORI cukup singkat, namun ORI telah diterima di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Pada Mei 1946, saat suasana di Jakarta genting, maka Pemerintah RI memutuskan untuk melanjutkan pencetakan ORI di daerah pedalaman, seperti di Jogjakarta, Surakarta dan Malang. (Sumber: Wikipedia).
Uang kertas ORI (Oeang Republik Indonesia)

















Uang ORI Rp.100 dengan tandatangan Maramis

Uang ORI Rp.100 dengan tandatangan Maramis


Uang ORI Rp.600 dengan tandatangan Hatta


Uang kertas RIS (Republik Indonesia Serikat)




Pemerintahan RIS (kabinet ministerial) dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammad Hatta, sedangkan Presidennya adalah Soekarno. Republik Indonesia Serikat yang beribu kota di Jakarta, terdiri beberapa negara bagian, yaitu:
Republik Indonesia.
Negara Indonesia Timur.
Negara Pasundan..
Negara Jawa Timur.
Negara Madura.
Negara Sumatra Timur.
Negara Sumatra Selatan.
Di samping itu, ada juga negara-negara yang berdiri sendiri dan tak tergabung dalam federasi, yaitu:
Jawa Tengah.
Kalimantan Barat.
Dayak Besar.
Daerah Banjar.
Kalimantan Tenggara.
Kalimantan Timur (tidak temasuk bekas wilayah Kesultanan Pasir).
Bangka.
Belitung.
Riau.
Republik Indonesia Serikat dibubarkan pada 17 Agustus 1950, dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan kendali sepenuhnya dari presiden Soekarno (kabinet presidential) beserta wakil presiden Mohammad Hatta. (Sumber: Wikipedia).
UANG KERTAS REPUBLIK INDONESIA
1951



UANG KERTAS BANK INDONESIA
1952


Rp. 5 – 1952


Rp.10 – 1952


Rp.25 – 1952


Rp.50 – 1952


Rp.100 – 1952


Rp.500 – 1952


Rp.1000 – 1952
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1953

Rp.1 – 1953
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1956

Rp.1 – 1956


Rp. 2,5 – 1956
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1957

Rp. 5 – 1957

Rp. 50 – 1957

Rp. 100 – 1957


Rp. 2.500 – 1957
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1958

Rp. 5 – 1958

Rp. 25 – 1958

Rp. 1.000 – 1958


Rp. 5.000 – 1958
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1959

Rp. 5 – 1959

Rp. 10 – 1959

Rp. 25 – 1959

Rp. 50 – 1959

Rp. 100 – 1959

Rp. 1.000 – 1959
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1960


Rp. 5 – 1960


Rp. 10 – 1960

Rp. 50 – 1960

Rp. 100 – 1960
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1961

Rp. 1 – 1961

Rp. 2,5 – 1961
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1963

Rp. 10 – 1963
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1964


5 sen – 1964

10 sen – 1964

25 sen – 1964

50 sen – 1964

Rp. 1 – 1964


Rp. 50 – 1964

Rp. 100 – 1964

Rp. 100 – 1964


Rp. 25 – 1964

Rp. 10.000 – 1964

Rp. 10.000 – 1964
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1968


Rp. 2,5 – 1968


Rp. 10 – 1968

Rp. 50 – 1968

Rp. 100 – 1968

Rp. 1.000 – 1968
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1975

Rp. 1.000 – 1975

Rp. 5.000 – 1975

Rp. 10.000 – 1975
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1977

Rp. 100 – 1977

Rp. 500 – 1977
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1980

Rp. 1.000 – 1980
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1982

Rp. 500 – 1982
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1984

Rp. 100 – 1984
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1985

Rp. 10.000 – 1985
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1986

Rp. 5.000 – 1986
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1988


Rp. 500 – 1988
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1992

Rp. 100 – 1992

Rp. 500 – 1992

Rp. 1.000 – 1992

Rp. 5.000 – 1992

Rp. 10.000 – 1992
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1993

Rp. 50.000 – 1993
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1995

Rp. 20.000 – 1995
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1998

Rp. 10.000 – 1998

Rp. 20.000 – 1998
UANG KERTAS BANK INDONESIA
1999

Rp. 50.000 – 1999

Rp. 100.000 – 1999
UANG KERTAS BANK INDONESIA
2000

Rp. 1.000 – 2000
UANG KERTAS BANK INDONESIA
2001

Rp. 5.000 – 2001
UANG KERTAS BANK INDONESIA
2004

Rp. 20.000 – 2004

Rp. 100.000 – 2004
UANG KERTAS BANK INDONESIA
2005

Rp. 10.000 – 2005

Rp. 50.000 – 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar